Selasa, 27 Oktober 2015

12 Model Konsep dan Teori Keperawatan


Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolute atau bukti secara langsung.

Macam-Macam Model Konsep dan Teori Keperawatan

1. Model Konsep dan Teori Keperawatan Florence Nightingale

Model konsep ini memposisikan lingkungan adalah sebagai fokus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan atau tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan.

Lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang adequate, dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.


2. Model Konsep dan Teori Keperawatan Faye Abdellah

Model konsep ini difokuskan dalam pemberian asuhan keperawatan bagi manusia pada intinya adalah memberikan kebutuhan secara fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual bagi para pasien maupun keluarga. Sehingga perawat perlu pendekatan dengan hubungan interpersonal, psikologi , pertumbuhan dan perkembangan manusia, komunikasi dan sosiologi.

4 Kategori Kebutuhan Manusia menurut Teori Abdellah :
  1. Kenyamanan
  2. Kebersihan
  3. Keamanan
  4. Keseimbangan fisiologi

3. Model Konsep dan Teori Keperawatan Peplau

Model konsep dan teori keperawatan peplau ini menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup proses interpersonal, perawat-klien, dan masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit.

Proses interpersonal yang di maksud antara perawat dengan klien ini memiliki empat tahap yaitu :
  1. Fase Orientasi
  2. Fase identifikasi
  3. Fase eksplorasi
  4. Fase resolusi
Pada model Papplau ini dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang di arahkan kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi

Model Konsep dan Teori Keperawatan Ida Orlando ( Teori Orlando)
Teori Orlando difokuskan pada perilaku klien menurut kebutuhan.
3 Konsep Penting menurut Orlando:
  1. Perilaku klien
  2. Reaksi perawat
  3. Tindakan keperawatan

4. Model Konsep dan Teori Keperawatan Myra Levine ( Teori Levine)

Model konsep ini memandang klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradapatasi terhadap lingkungannya. Dan intervensi keperawatan adalah suatu aktivitas konservasi, dan konvervasi energi adalah bagian yang menjadi pertimbangan. Kemudian sehat menurut Levine itu dilihat dari sudut pandang konvervasi energi, sedangkan dalam keperawatan terhadap empat konservasi diantaranya energi klien, struktur integritas, integritas personal dan itegritas sosial, sehingga pendekatan asuhan keperawatan ditunjukan pada penggunaan sumber-simber kekuatan klien secara optimal (Potter dan Perty, 1997).


5. Model Konsep dan Teori Keperawatan Dorothea Orem (Teori Orem)

Dorothea Orem (Model Self Care) ialah pengertian bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri, mengatasai masalah keterbatasan serta mempertahankan dan menjaga kemampuan pasien dalam perawatan diri.


6. Model konsep dan teori keperawatan sister calista roy.

Merupakan model dalam keprawatan yang menguraikan bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara mempertahankan perilaku secara adaptif serta mampu merubah perilaku yang mal adaptif.

Calista roy mengemukakan konsep keperawatan dengan model adaptasi yang memiliki beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai yang dimilikinya antara lain:
  1. Manusia sebagai makhluk biologi,psikologi,dan sosial yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya.
  2. Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintegrasi, seseorang harus beradaptasi sesuai dengan perubahan yang terjadi.
  3. Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada manusia.
  4. Sistem adaptasi memiliki empat mode adaptasi yaitu, fungsi fisiologis, konsep diri,fungsi peran, dan interdependent.
  5. Proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energi untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan, reproduksi dan ke unggulan sehingga akan meningkatkan respon adaptif

7. Model Konsep dan teori keperawatan Betty Neuman (teori Neuman)

Model konsep ini adalah model konsep health care system yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stres dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas

Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar pemikiran yang terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan satu kesatuan dari variabel yang utuh diantaranya fisiologis, psikologis, sosiokultural dan spiritual

Secara umum fokus dari model keperawatan menurut neuman ini berfokus pada respons terhadap stesor serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses adaptasi pada pasien


8. Model Konsep dan Teori Keperawatan King (Teori King)

Teori King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan sistem terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi.

Konsep kerja dalam teori King menurut teori King meliputi :
  1. Sistem personal
  2. Sistem Interpersonal
  3. Sistem Sosial

Konsep hubungan manusia menurut konsep King :
  1. Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku, dalam memahami atau mengenali kondisi yang ada dalam keperawatan dengan digambarkan hubungan perawat dan klien untuk melakukan kontrak yang diharapkan
  2. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat dari adanya aksi dan merupakan respon dari individu
  3. Interaksi yaitu suatu bentuk kerjasama yang saling mempengaruhi antara perawat dan klien sehingga terwujud komunikasi
  4. Transaksi adalah antara perawat dan klien terjadi suatu persetujuan dalam merencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan


9. Model Konsep dan Teori Keperawatan Martha E Rogers (Teori Rogers)

Model konsep dan teori keperawatan menurut Martha E Rogers dikenal dengan nama konsep manusia sebagai unit. Dalam memahami konsep model dan teori ini, Martha berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda.
Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang berkembang secara alamiah.


10. Model Konsep dan Teori Keperawatan Jean Waston (Teori Waston)

Jean waston dalam memahami konsep keperawatan terkenal memahami pengetahuan manusia dan merawat. Tolak ukur pandangan waston ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori waston memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan yaitu :
  1. Kebutuhan dasar biofisikial atau kebutuhan untuk beraksi
  2. Kebutuhan psikofisikal atau kebutuhan fungsional
  3. Kebutuhan psikososial atau kebutuhan untuk integrasi
  4. Kebutuhan Intra dan interpersonal


11. Model Konsep dan Teori Keperawatan Jhonson (Teori Jhonson)

Model konsep dan teori ini adalah dengan pendekatan sistem perilaku, dimana individu dipandang sebagai sistem perilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas. Baik dilingkungan internal maupun eksternal.
Sebagai suatu sistem, didalamnya terdapat komponen subsistem yang membentuk sistem tersebut, diantara komponen subsistem yang membentuk sistem perilaku menurut jhonson adalah:
  1. Ingestif
  2. Achievement
  3. Agresif
  4. Eliminasi
  5. Sekkksual
  6. Gabungan atau Tambahan
  7. Ketergantungan

12. Model Konsep dan Teori Keperawatan Virginia Henderson (Teori Henderson)

Model konsep keperawatan ini adalah model konsep aktifitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit atau sehat dengan memberikan dukungan.
Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang dimilikinya diantaranya :

Manusia akan mengalami perkembangan mulai dari pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang hidupnya
Dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa
Dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari individu dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok.

Jadi, pada dasarnya keperawatan menurut henderson adalah membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktifitas yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya.

Sumber : risangari.blogspot.co.id

Senin, 19 Oktober 2015

Teori-Teori Keperawatan

Teori-Teori Keperawatan 



  • Anne Casey: Casey's Model of Nursing
  • Betty Neuman: Neuman systems model
  • Boykin & Schoenhofer: Nursing As Caring
  • Callista Roy: Adaptation model of nursing
  • Carl O. Helvie, Dr.P.H.: Helvie energy theory of nursing and health
  • Dorothea Orem: Self-care deficit nursing theory
  • Helen Erickson: Modeling and Role Modeling
  • Hildegard Peplau: Theory of interpersonal relations
  • Ida Jean Orlando (Pelletier): Orlando's Nursing Process
  • Imogene King: Goal Attainment
  • Isabel Hampton Robb
  • Katharine Kolcaba: Comfort Theory
  • Katie Eriksson: Theory of Caritative Caring
  • Madeleine Leininger: Transcultural Nursing Theory
  • Katie Love, PhD: Empowered Holistic Nursing Education
  • Margaret A. Newman: Health as expanding consciousness theory
  • Martha E. Rogers: Science of unitary human beings
  • Paterson & Zderad: Humanistic Nursing
  • Ramona T Mercer: Maternal role attainment theory
  • Rosemarie Rizzo-Parse: Human becoming theory
  • Virginia Henderson: Henderson's need theory
  • Jean Watson, PhD
  • Erickson, Tomlin & Swain: Modeling and Role-Modeling
  • Moyra Allen: McGill model of nursing
  • Nancy Roper, Winifred W. Logan, and Alison J. Tierney: Roper-Logan-Tierney model of nursing
  • Phil Barker: Tidal Model
  • Michel Nadot: Cultural mediator model (modèle d'intermédiaire culturel)

Sumber : wikipedia

20 Perawat Paling Terkenal Dalam Sejarah

20 Perawat Paling Terkenal Dalam Sejarah

1. Florence Nightingale (1820 – 1910)


2. Walt Whitman (1819 – 1892)


3. Mary Todd Lincoln (1818 – 1882)


4. Clara Barton (1821 – 1912)


5. Mary Eliza Mahoney (1845 – 1926)


6. Mary Seacole (1805 – 1881)


7. Mary Breckinridge (1881 – 1965)


8. Florence Guinness Blake (1907 – 1983)


9. Edith Cavell (1865 – 1915)


10. Helen Fairchild (1885 – 1918)


11. Elizabeth Grace Neill (1846 – 1926)


12. Margaret Sanger (1879 – 1966)


13. Sophie Mannerheim (1863 – 1928)


14. Hazel W. Johnson-Brown



15. Joyce Slinsky

16. Jeanne Prentice

17. Virginia Avenel Henderson (1897 – 1996)


18. Christiane Reimann (1916 – 1979)


19. Martha Ballard (1734 – 1812)



20. Dorothea Dix (1802 – 1887)


Sumber : onlinebsn

Minggu, 18 Oktober 2015

Daftar Perguruan Tinggi Keperawatan di Filipina

Daftar Perguruan Ttinggi Keperawatan di Filipina

Ini adalah daftar sekolah keperawatan di Filipina.
  • Adamson University
  • Ago Foundation College - Naga City
  • Ago Medical and Educational Center - Legazpi, Albay
  • Angeles University Foundation
  • Aquinas University - Legazpi, Albay
  • Araullo University - Cabanatuan
  • Arellano University College of Nursing
  • Asian College of Technology
  • Asia Pacific College of Advanced Studies
  • Ateneo de Davao University
  • Ateneo de Naga University
  • Ateneo de Zamboanga University
  • Baguio Central University
  • Baliuag University College of Nursing
  • Bataan Peninsula State University
  • Benguet State University
  • Bicol College - Legazpi, Albay
  • Bicol University - Legazpi, Albay
  • Brokenshire College
  • Bukidnon State University
  • Capitol Medical Center Colleges
  • Cebu Doctors' University
  • Cebu Institute of Technology
  • Cebu Normal University
  • Cebu Sacred Heart College - Cebu City
  • Cebu Technological University (CTU) - Cebu City Medical Center College of Nursing
  • Central Philippine University - The first nursing school - started in 1906 and produced the first 3 graduates in 1909.
  • Centro Escolar University
  • Chinese General Hospital College of Nursing
  • Christ the King College
  • Colegio de San Lorenzo Ruiz de Manila of Northern Samar, Inc. - Catarman, Northern Samar
  • Cor Jesu College
  • Davao Doctors College
  • Davao Medical School Foundation
  • De La Salle Health Sciences Institute
  • De La Salle Lipa
  • Dominican College of Santa Rosa
  • Dr. Carlos S. Lanting College
  • Emilio Aguinaldo College
  • Far Eastern University Institute of Nursing
  • Father Saturnino Urios University - Butuan
  • Fernandez College of Arts and Technology
  • Our Lady of Fatima University
  • Global City Innovative College
  • Dr. Gloria D. Lacson College - San Leonardo, Nueva Ecija
  • Good Samaritan Colleges Cabanatuan
  • Holy Child College of Butuan
  • Holy Infant College College of Nursing - Tacloban
  • Holy Name University College of Nursing - Tagbilaran, Bohol
  • Ifugao State College (ISCAF)
  • Iloilo Doctors College
  • Immaculate Conception College Albay
  • Immaculate Conception College Cabanatuan
  • Jose C. Feliciano College
  • Jose Rizal University College of Nursing
  • Kester Grant College
  • La Salle University (Ozamiz City)
  • La Fortuna College Cabanatuan
  • Liceo de Cagayan University
  • Lorma Colleges
  • Lourdes College
  • Lyceum Institute of Technology - Laguna
  • Lyceum of Batangas
  • Lyceum of the Philippines University - Manila
  • Lyceum - St. Cabrini College of Allied Medicine - Batangas
  • Manila Adventist Medical Center and Colleges
  • Manila Central University
  • Manila Tytana Colleges - formerly Manila Doctors College
  • Mariano Marcos State University
  • Mati Doctors College
  • Metropolitan Medical Center College of Arts, Science and Technology (formerly Metropolitan Hospital College of Nursing)
  • Mindanao Medical Foundation College
  • Mindanao Sanitarium and Hospital College - Iligan
  • Misamis University
  • Mountain View College
  • New Era University
  • Northeastern College - Santiago City
  • North Valley College
  • Notre Dame of Dadiangas University
  • Notre Dame of Jolo College - Jolo, Sulu
  • Notre Dame of Kidapawan College
  • Notre Dame of Marbel University
  • Notre Dame University (Philippines)
  • Nueva Ecija Doctors College - Cabanatuan
  • Nueva Ecija University of Science and Technology - Cabanatuan
  • Notre Dame of Midsayap College- The First Notre Dame School in Asia
  • Olivarez College
  • Our Lady of Fatima University
  • Our Lady of the Pillar Colleges - Cauayan, Isabela
  • Pamantasan ng Lungsod ng Maynila College of Nursing
  • Philippine Rehabilitation Institute Foundation, Inc.
  • Philippine College of Health Sciences, Inc.
  • Pines City Colleges
  • Polytechnic College of Davao del Sur
  • Province of Negros Occidental-Northern Negros State College of Science and Technology School of Nursing
  • Doña Remedios Trinidad Romualdez Medical Foundation - Tacloban
  • Remedios Trinidad Romualdez Memorial Schools, Inc. - Makati Medical Center
  • San Juan De Dios Educational Foundation, Inc.
  • San Pedro College
  • St. Anthony's College - Antique - The first nursing school in Antique
  • St. Ferdinand College - Ilagan, Isabela
  • St. Joseph College Cavite City
  • Saint Louis University, Baguio City
  • St. Luke's College of Nursing, Trinity University of Asia
  • Saint Mary's College of Tagum
  • Saint Mary's University
  • St. Paul University Iloilo
  • Silliman University
  • Southern Luzon State University
  • South Philippine Adventist College
  • Southville International School and Colleges
  • Southwestern University (Philippines) - Cebu City
  • STI College San Pablo - College of Nursing
  • Systems Plus College Foundation
  • Tabaco College - Tabaco City, Albay
  • Tanchuling College - Legazpi City, Albay
  • Tarlac State University
  • Tomas Claudio Memorial College
  • Tomas del Rosario College
  • Universidad de Sta. Isabel
  • Universidad de Zamboanga
  • University of Baguio
  • University of Cebu - College of Nursing (formerly Chong Hua Hospital - School of Nursing) - Lapu-Lapu and Mandaue Campus
  • University of Iloilo
  • University of La Salette - College of Nursing
  • University of Mindanao Digos Campus
  • University of Perpetual Help System Dalta - Molino
  • University of San Agustin
  • University of San Carlos
  • University of San Jose-Recoletos
  • University of Southeastern Mindanao
  • University of Southern Philippines Foundation - College of Nursing, Cebu City
  • University of Saint La Salle
  • University of Santo Tomas College of Nursing
  • University of the Cordilleras
  • UERMMMC College of Nursing
  • University of the Immaculate Conception
  • University of the Philippines Manila
  • University of the Visayas - Gullas Medical Center
  • Visayas State University - Baybay City, Leyte
  • West Visayas State University
  • Wesleyan University (Philippines) - Cabanatuan
  • Xavier University – Ateneo de Cagayan

Sumber :
wikipedia

Daftar Perguruan Tinggi Keperawatan di India

Daftar Perguruan Tinggi Keperawatan di India

  • A E C S Maaruthi College Of Nursing
  • A E C S Pavan College Of Nursing
  • A J College Of Nursing
  • A K G Memorial Co- Operative College Of Nursing
  • A P S College of Nursing, Shahkot Road, Malsian
  • A V K College Of Nursing
  • A.J. College of Nursing
  • Aadi College Of Nursing, 100 Feet Road Sanganer
  • Aayushman College Of Nursing,
  • Abhaya College Of Nursing
  • Abhishek Nursing College, Guda Gudi Ka Naka Kampoo
  • Academy Of Life Sciences- Nursing
  • Acharya College of Nursing
  • Acharya Shri Chander Institute of Nursing
  • Adarsh Nursing Institute Private Limited, P O Telebandha
  • Adarsh Nursing Institute Private Limited,
  • Adarsha College Of Nursing
  • Adarsha College of Nursing, By Pass Road, Opp. Central Bank
  • Adeshwar Nursing Institute
  • Adeshwar Nursing Institute
  • Adhiparasakthi College of Nursing
  • Adichunchanagiri College Of Nursing
  • Aditya College Of Nursing
  • Aditya College of Nursing
  • Aditya College Of Nursing
  • Aditya Nursing College
  • Adventist College Of Nursing
  • Aggarwal College Of Nursing, Guruharsahai
  • Ahilya Bai College of Nursing
  • Ahmedabad Institute Of Nursing Sciences
  • Ajit Nursing Institute, OPP. HARYALI KISSAN BAZAR
  • Akal College Of Nursing
  • Akashya College Of Nursing
  • AKG Memorial Co-operative College of Nursing, Mavilayi
  • Akka Mahadevi College of Nursing
  • Akkamahadevi College Of Nursing
  • Akshaya College Of Nursing
  • Akshaya Nursing College
  • Al- Ameen College Of Nursing, Somasipadi
  • Al- Ameen Fathima College Of Nursing
  • Al- Kareem College Of Nursing
  • Al- Qamar College Of Nursing
  • Al Shifa College Of Nursing
  • Aladi Aruna College Of Nursing, Sivalarkulam,, Alangulam Taluk
  • Aligarh School of Nursing
  • Almas Hospital
  • Al-Shifa College of Nursing
  • Aluri College Of Nursing
  • Alva's College of Nursing
  • Alwar College Of Nursing, 10 Ram Kuteer
  • Amala College of Nursing
  • Amaltas Nursing Medical College And Research Instt, Mardana
  • Amar Professional College Of Nursing, Teh - Dera Bassi
  • Amarjyoti Institute of Nursing Sciences & Research
  • Ambigara Chowdaiah College Of Nursing
  • Ambika College Of Nursing
  • American N.R.I. College of Nursing
  • Amity College Of Nursing
  • AMJ College of Nursing
  • AMRI School of Nursing
  • Amrita College of Nursing
  • Amrita College Of Nursing,
  • Anand Nursing College, Garh Road Distt
  • Ananthapuri college of Nursing
  • Anbu College of Nursing
  • Angel College of Nursing
  • Anil Baghi College Of Nursing
  • Anirudh College Of Nursing
  • Annai Dora College of Nursing, Aundipatti Taluk
  • Annai JKK Sampoorani Ammal College of Nursing
  • Annai Meenakshi College of Nursing
  • Annammal College of Nursing
  • Annasaheb Chudaman Patil Memorial College Of Nursing
  • Annasamy Rajammal College of Nursing
  • Anuradha College Of Nursing
  • Anushree College of Nursing
  • Apex College Of Nursing
  • Apex College Of Nursing
  • Apollo College Of Nursing
  • Apollo College of Nursing
  • Apollo College of Nursing, Kil Ayanambakkam
  • Apollo College Of Nursing
  • Apollo Gleneagles Nursing College
  • Aragonda Apollo College of Nursing, Thavanampalle (M)
  • Arawali College Of Nursing, Jaipur Road
  • Archana College of Nursing
  • Archana College Of Nursing
  • Armed Forces Medical College & Hospital,College Of Nursing,
  • Army College of Nursing
  • Army Institue Of Nursing, C/ O 99 A P O
  • Arulmigu Meenakshi College of Nursing
  • Arun College of Nursing
  • Aruna College Of Nursing
  • Arvinth College Of Nursing, METTUPATTTY – (PO), Trichy Main Road
  • Arya Nursing College
  • Asharam College Of Nursing, Nr Lekha Nagar
  • Ashirvad Nursing & Paramedical Institute
  • Ashrith College Of Nursing
  • Ashwini College Of Nursing
  • Asian Institute Of Nursing Education

Source & Read more: List of Government and Private Nursing Colleges in India

Daftar Jurnal Keperawatan


Berikut ini adalah daftar jurnal akademik penting tentang keperawatan.


AAACN Viewpoint
AACN Nursing Scan in Critical Care
AAOHN Journal
Advance for Nurse Practitioners
Advances in Neonatal Care
American Journal of Nursing
AORN Journal
BMC Nursing
British Journal of Cardiac Nursing
British Journal of Community Nursing
Canadian Journal of Nursing Research
Cancer Nursing Practice
Clinical Nurse Specialist: The Journal for Advanced Nursing Practice
Evidence-Based Nursing (journal)
Gastrointestinal Nursing
Human Resources for Health
International Emergency Nursing
International Journal of Nursing and Medical Science (IJNMS)
International Journal of Nursing Studies
International Journal of Nursing Terminologies and Classifications
Issues in Mental Health Nursing
The Journal for Nurse Practitioners
Journal of Addictions Nursing
Journal of Advanced Nursing
Journal of the Association of Nurses in AIDS Care
Journal of Holistic Nursing
Journal of Nursing Education
Journal of Nursing Scholarship (journal of Sigma Theta Tau Honor Society of Nursing)
Journal of Obstetric, Gynecologic, & Neonatal Nursing
Journal of Orthopaedic Nursing
Journal of PeriAnesthesia Nursing
Journal of Perinatal & Neonatal Nursing
Journal of Research in Nursing
Learning Disability Practice
MCN: The American Journal of Maternal/Child Nursing
Mental Health Practice
Neonatal Network
Nurse Researcher
Nursing in Practice
Nursing Management
Nursing Older People
Nursing Outlook (journal of the American Academy of Nursing)
Nursing Standard
Nursing Times
Orthopaedic Nursing
Paediatric Nursing
Pediatric Nursing
Primary Health Care
Western Journal of Nursing Research

Sumber : wikipedia

Daftar Spesialis Keperawatan


Berikut ini Daftar Spesialis Keperawatan


  • Ambulatory care nursing
  • Advanced practice nursing
  • Burn nursing
  • Camp nursing
  • Cardiac nursing
  • Cardiac Intervention nursing
  • Community health nursing
  • Correctional nursing
  • Critical care nursing
  • Dental nursing
  • Emergency nursing
  • Environmental health nursing
  • Faith community nursing
  • Flight nursing
  • Forensic nursing
  • Gastroenterology nursing
  • Genetics nursing
  • Geriatric nursing
  • Health visiting
  • Holistic nursing
  • Home health nursing
  • Hospice and palliative care nursing
  • Hyperbaric nursing
  • Immunology and allergy nursing
  • Intravenous therapy nursing
  • Infection control nursing
  • Infectious disease nursing
  • Legal nursing
  • Maternal-child nursing
  • Medical-surgical nursing
  • Medical case management
  • Military and uniformed services nursing
  • Neonatal nursing
  • Neurosurgical nursing
  • Nursing informatics
  • Nursing management
  • Nursing research
  • Nurse midwifery
  • Obstetrical nursing
  • Occupational health nursing
  • Oncology nursing
  • Orthopaedic nursing
  • Ostomy nursing
  • Pediatric nursing
  • Perianesthesia nursing
  • Perioperative nursing
  • Private duty nursing
  • Public health nursing
  • Pulmonary nursing
  • Quality improvement
  • Radiology nursing
  • Rehabilitation nursing
  • Research nursing
  • Renal nursing
  • School nursing
  • Space nursing
  • Sub-acute nursing
  • Substance abuse nursing
  • Surgical nursing
  • Telenursing
  • Telephone triage nursing
  • Transplantation nursing
  • Travel nursing
  • Urology nursing
  • Utilization management
  • Wound care

Sumber : wikipedia

Kamis, 08 Oktober 2015

Reumatoid Artritis - Diagnosa Keperawatan dan Intervensi (NANDA NOC NIC)


DIAGNOSA KEPERAWATAN

Berdasarkan tanda dan gejala yang dialami oleh pasien dengan artritis ditambah dengan adanya data dari pemeriksaan diagnostik, maka diagnosa keperawatan yang sering muncul yaitu:
  1. Gangguan body image berhubungan dengan perubahan penampilan tubuh, sendi, bengkok, deformitas.
  2. Nyeri berhubungan dengan perubahan patologis oleh artritis rhematoid.
  3. Risiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot, rasa nyeri.
  4. Intoleransi aktifitas sehari-hari berhubungan dengan terbatasnya gerakan.


INTERVENSI

NANDA NOC NIC

1. Gangguan body image berhubungan dengan perubahan penampilan tubuh, sendi, bengkok, deformitas.P.197

Domain 6 : Persepsi/Kognitif

Kelas 3 : Citra Tubuh

Defenisi : Kebingungan tentang gambaran mental fisik pribadi

Batasan karakteristik :
  • Prilaku menghindar akibat kehilangan salah satu organ tubuh.
  • Respon non verbal akibat perubahan actual tubuh.
  • Respon non verbal terhadap penerimaan perubahan tubuh.
  • Kehilangan organ tubuh.
  • Tidak mau melihat bagian tubuh.
  • Tidak mau menyentuh bagian tubuh.

NOC 1

Citra Tubuh p. 123

Defenisi: Persepsi positif terhadap penampilan dan fungsi pribadi tubuh

Indicator:
  • Gambaran internal tubuh
  • Keseimbangan antara realita, ideal dan penampilan tubuh
  • Kepuasan penmapilan tubuh
  • Pengaturan penampilan fisik tubuh
  • Pengaturan perubahan fungsi tubuh

NIC 1

Perbaikan Citra Tubuh : 145

Defenisi : Peningkatan persepsi sadar dan ketidaksadarn dan sikap ke depan terhadap tubuhnya

Aktivitas:
  • Menentukan dugaan citra tubuh pasien, sesuai dengan perkembangannya
  • Membantu pasien untuk mendiskusikan perubahan yang terjadi akibat penyakit dan pembedahan
  • Membantu pasien memelihara perubahan tubuh
  • Membantu pasien untuk membedakan penampilan fisik dari perasaan yang beharga
  • Membantu pasien untuk menentukan akibat dari persepsi yang sama penampilan tubuh.
  • Monitoring pandangan diri secara berkala
  • Monitoring apakah pasien melihat perubahan pada bagian tubuh
  • Montoring pernyataan tentang persepsi identitas diri sehubungan denagn bagian tubuh dan berat badan
  • Menentukan apakah perubahan citra tubuh berkontribusi dalam isolasi social
  • Membantu pasien dalam mengidentifikasi penampilan yang akan meningkat

2. Nyeri berhubungan dengan perubahan patologis oleh artritis rhematoid.

Domain 12 : Kenyamanan

Kelas 1 : Kenyamanan Fisik

Defenisi : Ketidaknyamanan sensori dan ekspresi emosional akibat gangguan jaringan actual dan potensial dan dideskribsikan dengan dengan sustu gangguan (IASP) ; serangan mendadak atau lambat dari berbagai intensitas dari yang ringan hingga hebat , konstan atau berulang tanpa antisipasi atau prediksi terakhir dan waktunya >6 bulan.

Batasan karakteristik :
  • Anorexia
  • Perubahan pola tidur
  • Fatigue
  • Gangguan interaksi social
  • Ekspresi verbal tentang nyeri

NOC 1

Control nyeri p. 326

Defenisi: perilaku individu dalam mengontrol nyeri.

Indicator:
  • Mengakui factor penyebab.
  • Mengetahui nyeri.
  • Menggunakan obat analgesic.
  • Menjelaskan gejala nyeri.
  • Melaporkan control nyeri yang telah dilakukan.

NOC 2

Level nyeri p. 328

Defenisi :

Indicator :
  • Ekspresi nyeri
  • Frekuensi nyeri
  • Ekspresi wajah terhadap nyeri

NIC

Pain management (Manajemen nyeri) p. 412

Aktivitas:
  • Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan factor presipitasi
  • Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
  • Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
  • Kaji budaya yang mempengaruhi respion nyeri
  • Determinasi akibat nyeri terhadap kualitas hidup
  • Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
  • Control ruangan yang dapat mempengaruhi nyeri
  • Kurangi factor presipitasi nyeri
  • Pilih dan lakukan penanganan nyeri
  • Ajarkan pasien untuk memonitor nyeri
  • Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
  • Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
  • Evaluasi keefektifan control nyeri
  • Tingkatkan istirahat
  • Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

3. Risiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot, rasa nyeri.

NOC :

Perilaku Aman: Mencegah Jatuh dengan indikator
  • Menghindari jatuh dan terpeleset di lantai
  • Menggunakan tongkat
  • Menjauhkan bahaya yang bisa menyebabkan jatuh
  • Memakai alas kaki yang tidak mudah slip
  • Mengatur tinggi tempat tidur
  • Menggunakan alat Bantu penglihatan

NIC :

1. Manajemen Lingkungan
  • ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
  • identifilasi kebutuhan rasa aman bagi pasien berdasarkan tingkat fungsi fisik dan kognitif dan riwayat perilaku masa lalu
  • jauhkan lingkungan yang mengancam
  • jauhkan objek yang berbahaya dari lingkungan
  • berikan side rail
  • antarkan pasien selama aktivitas di luar rumah sakit

2. Mencegah Jatuh :
  • Kaji penyebab defisit fisik pasien
  • Kaji karakteristik lingkungan yang menyebabkan jatuh
  • Monitor gaya jalan pasien, keseimbangan, tingkat kelelahan
  • Berikan penerangan yang cukup
  • Pasang siderail tempat tidur



4. Intoleransi aktifitas sehari-hari berhubungan dengan terbatasnya gerakan.

Intoleransi aktivitas

NOC :

Self Care :

ADLs
  • Toleransi aktivitas
  • Konservasi eneergi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pasien bertoleransi terhadap aktivitas dengan Kriteria Hasil :
  • Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR
  • Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secaramandiri
  • Keseimbangan aktivitas dan istirahat
NIC :
  • Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
  • Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
  • Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
  • Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
  • Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)
  • Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
  • Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progran terapi yang tepat.
  • Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
  • Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial
  • Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
  • Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek
  • Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
  • Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang
  • Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas
  • Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas
  • Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
  • Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual

Pathway Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid Arthritis

Kata arthritis berasal dari dua kata Yunani. Pertama, arthron, yang berarti sendi. Kedua, itis yang berarti peradangan. Secara harfiah, arthritis berarti radang sendi. Sedangkan rheumatoid arthritis adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi (Gordon, 2002).

Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi non- bakterial yang bersifat sistemik, progesif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris. ( Rasjad Chairuddin, Pengantar Ilmu Bedah Orthopedi, hal. 165 ).

Artritis Reumatoid adalah penyakit autoimun sistemik kronis yang tidak diketahui penyebabnya dikarekteristikan dengan reaksi inflamasi dalam membrane sinovial yang mengarah pada destruksi kartilago sendi dan deformitas lebih lanjut.(Susan Martin Tucker.1998)

Umumnya penyakit ini menyerang pada sendi-sendi bagian jari, pergelangan tangan, bahu, lutut, dan kaki. Pada penderita stadium lanjut akan membuat si penderita tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan kualitas hidupnya menurun. Gejala yang lain yaitu berupa demam, nafsu makan menurun, berat badan menurun, lemah dan kurang darah. Namun kadang kala si penderita tidak merasakan gejalanya. Diperkirakan kasus Rheumatoid Arthritis diderita pada usia di atas 18 tahun dan berkisar 0,1% sampai dengan 0,3% dari jumlah penduduk Indonesia.

Rheumatoid Arthritis (RA) merupakan penyakit autoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri) yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada sendi. Penyakit ini menyerang persendian, biasanya mengenai banyak sendi, yang ditandai dengan radang pada membran sinovial dan struktur-struktur sendi serta atrofi otot dan penipisan tulang.


Pathway Rheumatoid Arthritis

Pathway Rheumatoid Arthritis

Patofisiologi Urtikaria

Patofisiologi Urtikaria
Urtikaria sering terjadi dan merupakan akibat dari degranulasi sel mast (reaksi imunolpgis tipe 1) sebagai respons terhadap antigen, dengan pelepasan histamin dan mediator vasoaktif lainnya, yang menyebabkan timbulnya eritema dan edema. Pasien-pasien dengan kondisi ini, 70% diantaranya mengalami urtikaria idiopatik (dimana antigennya tidak diketahui), sisanya mengalami bentuk urtikaria lain. Urtikaria, jika berat juga dapat mengenai jaringan subkutan dan mengakibatkan terjadinya angioedema (pembengkakan pada tangan, bibir, sekitar mata, dan walaupun jarang tetapi penting untuk diperhatikan yaitu pada lidah atau laring). (Davey, 2005)

Proses urtikaria akut dimulai dari ikatan antigen pada reseptor IgE yang saling berhubungan dan kemudian menempel pada sel mast atau basofil. Selanjutnya, aktivasi dari sel mast dan basofil akan memperantarai keluarnya berbagai mediator peradangan. Sel mast menghasilkan histamine, triptase, kimase, dan sitokin. Bahan-bahan ini meningkatkan kemampuan degranulasi sel mast dan merangsang peningkatan aktivitas ELAM dan VCAM, yang memicu migrasi limfosit dan granulosit menuju tempat terjadinya lesi urtikaria (Anonimous, 2007).

Peristiwa ini memicu peningkatan permeabilitas vascular dan menyebabkan terjadinya edema lokal yang dikenal sebagai bintul (wheal). Pasien merasa gatal dan bengkak pada lapisan dermal kulit. Urtikaria akut bisa terjadi secara sistemik jika allergen diserap kulit lebih dalam dan mencapai sirkulasi. Kondisi ini terjadi pada urtikaria kontak, misalnya urtikaria yang terjadi karena pemakaian sarung tangan latex, dimana latex diserap kulit dan masuk ke aliran darah, sehingga menyebabkan urtikaria sistemik.

Urtikaria akut juga bisa terjadi pada stimulasi sel mast tanpa adanya ikatan IgE dengan allergen. Misalnya, pada eksposure pada media radiocontrast, dimana pada saat proses radiologi berlangsung, akan terjadi perubahan osmolalitas pada lingkungan yang mengakibatkan sel mast berdegranulasi (Anonimous, 2007).
Faktor imunologik maupun nonimunologik mampu merangsang sel mast atau basofil untuk melepaskan mediator tersebut. Pada yang nonimunologik mungkin sekali siklik AMP (adenosin mono phosphate) memegang peranan penting pada pelepasan mediator. Beberapa bahan kimia seperti golongan amin dan derivate amidin, obat-obatan seperti morfin, kodein, polimiksin, dan beberapa antibiotic berperan pada keadaan ini.

Bahan kolinergik misalnya asetilkolin, dilepaskan oleh saraf kolinergik kulit yang mekanismenya belum diketahui langsung dapat mempengaruhi sel mast untuk melepaskan mediator. Faktor fisik misalnya panas, dingin, trauma tumpul, sinar X, dan pemijatan dapat langsung merangsang sel mast. Beberapa keadaan misalnya demam, panas, emosi, dan alcohol dapat merangsang langsung pada pembuluh darah kapiler sehingga terjadi vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas (Djuanda, 2008).

Faktor imunologik lebih berperan pada urtikaria yang akut daripada yang kronik, biasanya IgE terikat pada permukaan sel mast dan atau sel basofil karena adanya reseptor Fc bila ada antigen yang sesuai berikatan dengan IgE maka terjadi degranulasi sel, sehingga mampu melepaskan mediator. Keadaan ini jelas tampak pada reaksi tipe I (anafilaksis), misalnya alergi obat dan makanan.

Komplemen juga ikut berperan, aktivasi komplemen secara klasik maupun secara alternative menyebabkan pelepasan anafilatoksin (C3a, C5a) yang mampu merangsang sel mast dan basofil, misalnya tampak akibat venom atau toksin bakteri. Ikatan dengan komplemen juga terjadi pada urtikaria akibat reaksi sitotoksik dan kompleks imun pada keadaan ini juga dilepaskan zat anafilatoksin. Urtikaria akibat kontak terjadi pemakaian bahan serangga, bahan kosmetik, dan sefalosporin.

11 Penyebab Urtikaria Yang Perlu Anda Ketahui

Urtikaria, yang dikenal dengan hives, terdiri atas plak edematosa (wheal) yang terkait dengan gatal yang hebat (pruritus). Urtikaria terjadi akibat pelepasan histamine selama respons peradangan terhadap alegi sehingga individu menjadi tersensitisasi. Urtikaria kronis dapat menyertai penyakit sistemik seperti hepatitis, kanker atau gangguan tiroid. (Elizabeth, 2007)

Pada penyelidikan ternyata hampir 80% tidak diketahui penyebabnya. Di duga penyebab urtikaria bermacam-macam, diantaranya :

1. Obat

Bermacam-macam obat dapat menimbulkan urtika, baik secara imunologi maupun nonimunologik. Hampir semua obat sistemik menimbulkan urtikaria secara imunologi tipe I atau II. Contohnya ialah obat – obat golongan penisilin, sulfonamid, analgesik, pencahar, hormon, dan uretik. Adapun obat secara nonimunologi langsung merangsang sel mas untuk melepaskan histamin, misalnya kodein, opium, dan zat kontras. Aspirin menimbulkan urtikaria karena menghambat sintesis prostaglandin dari asam arakidonat.

2. Makanan

Peranan makanan ternyata lebih penting pada urtikaria yang akut, umumnya akibat reaksi imunologik. Makanan berupa protein atau berupa bahan lainnya yang dicampurkan ke dalamnya seperti zat warna, penyedap rasa, atau bahan pengawet, sering menimbulkan urtikaria alergika. Contoh makanan yang sering menimbulkan urtikaria adalah telur, ikan, kacang, udang, coklat, tomat, arbey, baby, keju, bawang, dan semangka ; bahan yang dicampurkan seperti asam nitrat, asam benzoat, ragi, salisilat, dan panisilin. CHAM-PION 1969 melaporkan ± 2% urtikaria kronik disebabkan sensitisasi terhadap makanan.

3. Gigitan/sengatan serangga

Gigitan atau sengatan serangga dapat menimbulkan urtikaria setempat, agaknya hal ini menyebab diperantai oleh IgE (Tipe I) dan tipe seluler (tipe IV). Tetapi venom dan toksin bakteri, biasanya dapat pula mengaktifkan komplemen. Nyamuk, kepinding dan serangga lainnya menimbulkan urtika bentuk papular di sekitar gigitan, biasanya sembh dengan sendirinya setelah beberapa hari, minggu, atau bulan.

4. Bahan fotosensitizer

Bahan semacam ini, gleseofulvin, fenotiazin, sulfonamin, bahan kosmetik, dan sabun germisin sering menimbulkan urtikaria.

5. Inhalan

Inhalan berupa serbuk sari bunga (polen), spora jamur, debu, bulu binatang, dan aerosol, umumnya lebih mudah menimbulkan urtikaria alergi (Tipe I). Reaksi ini sering di jumpai pada penderita atofi dan disertai gangguan nafas.

6. Kontaktan

Kontaktan yang sering menimbulkan urtikaria ialah kutu binatang, serbuk tekstil, air liur binatang, tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, bahan kimia, misalnya insect refelent (penangkis serangga) dan bahan kosmetik. Keadaan ini disebabkan bahan tersebut menembus kulit dan menimbulkan urtikaria.
TUFT (1975) melaporka urtikaria akibat sefalosporin pada seorang apoteker, hal yang jarang terjadi ; karena kontak dengan antibiotik umumnya menimbulkan dermatitis kontak. Urtikaria akibat kontak dengan klorida kobal, indikator warna pada tes provokasi keringat, telah dilaporkan oleh SMITH (1975).

7. Trauma fisik

Trauma fisik dapat diakibatkan oleh faktor dingin, yakni berenang atau memegang benda dingin ; faktor panas, misalnya sinar matahari, sinar UV , radiasi, dan panas pembakaran ; faktor tekanan, yaitu goresan, pakain ketat, ikat pinggang, air yang menetes atau semprotan air, vibrasi, dan tekanan berulang-ulang contohnya pijatan, keringat, pekerjaan, demam, dan emosi menyebabkan urtikaria fisik, baik secara imunologik maupun non imunologik. Klinis biasanya terjadi ditempat yang mudah terkena trauma. Dapat timbul urtikaria setelah goresan dengan benda tumpul beberapa menit sampai beberapa jam kemudian. Fenomena ini disebut dermografisme atau fenomena darier.

8. Infeksi dan infestasi

Bermacam-macam infeksi dapat menimbulkan urtikaria, misalnya infeksi bakteri, virus, jamur, maupun investasi parasit. Infeksi oleh bakteri, contohnya pada infeksi tonsil, infeksi gigi dan sinusitis. Masih merupakan pertanyaan, apakah urtikaria timbul karena toksik bakteri atau oleh sensitisasi. Infeksi visrus hepatitis, mononukleosis, dan infeksi virus Coxsackie pernah dilaporkan sebagai faktor penyebab. Karena itu pada urtikaria yang idiopatik perlu dipikirkan kemungkinan infeksi virus subklinis. Investasi cacing pita, cacing tambang, cacing gelang, juga Schistosoma atau Echinococcus dapat menyebabkan urtikaria.

9. Psikis

Tekanan jiwa dapat memacu sel mas atau langsung menyebabkan peningkatan permeabilitas dan vasodilatasi kapiler. Ternyata hampir 11,5% penderita urtikari menunjukkan gangguan psikis. Penyelidikan memperlihatkan bahwa hipnosis dapat menghambat eritema dan urtikaria. Pada percobaan induksi psikis, ternyata suhu kulit dan ambang rangsang eritema meningkat.

10. Genetik

Faktor genetik ternyata berperan pentik pada urtikaria dan angioedema, menunjukkan penurunan autosoma dominan.
Diantaranya ialah angioneurotik edema herediter, familial cold urtikaria, familial lokalized heat urtikaria, vibratory angioedema, heredo-familial symdrom of urtikaria deafness and amyloidosis, dan erythropoietic protoporphyria.

11. Penyakit sistemik

Beberapa penyakit kolagen dan keganasan dapat menimbulkan urtikaria, reaksi lebih sering disebabkan reaksi kompleks antigen-antibody. Penyakit vesiko-bulosa, misalnya pemfigus dan dermatitis herpetiformis duhring sering menimbulkan urtikaria. Sejumlah 7-9% penderita lupus eritematosus sitemik dapat mengalami urtikaria. Beberapa penyakit sistemik yang sering disertai urtikaria antara lain limfoma, hifertiroid, hepatitis, urtikaria pigmentosa, artritis pada demam rematik, dan artritis reumatoid zuvenilis.

Sabtu, 03 Oktober 2015

Pathway Hipertiroid

Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan, biasanya karena kelenjar terlalu aktif. Kondisi ini menyebabkan beberapa perubahan baik secara mental maupun fisik seseorang, yang disebut dengan thyrotoxicosis (Bararah, 2009).

Hipertiroidisme adalah keadaan dimana terjadi peningkatan hormon tiroid lebih dari yang dibutuhkan tubuh. Tirotoksikosis merupakan istilah yang digunakan dalam manifestasi klinis yang terjadi ketika jaringan tubuh distimulasi oleh peningkatan hormon tiroid. Angka kejadian pada hipertiroid lebih banyak pada wanita dengan perbandingan 4:1 dan pada usia antara 20-40 tahun (Black,2009)

Hipertiroidisme dapat didefinisikan sebagai respon jaringan-jaringan terhadap pengaruh metabolik terhadap hormon tiroid yang berlebihan (Price & Wilson:337)


Manifestasi Klinis

1. Sistem kardiovaskuler
Meningkatnya heart rate, stroke volume, kardiak output, peningkatan kebutuhan oksigen otot jantung, peningkatan vaskuler perifer resisten, tekanan darah sistole dan diastole meningkat 10-15 mmHg, palpitasi, disritmia, kemungkinan gagal jantung, edema.

2. Sistem pernafasan
Cepat dan dalam, bernafas pendek, penurunan kapasitas paru.

3. Sistem perkemihan
Retensi cairan, menurunnya output urin.

4. Sistem gastrointestinal
Meningkatnya peristaltik usus, peningkatan nafsu makan, penurunan berat badan, diare, peningkatan penggunaan cadangan adipose dan protein, penurunan serum lipid, peningkatan sekresi gastrointestinal, hiponatremia, muntah dan kram abdomen.

5. Sistem muskuloskeletal
Keseimbangan protein negatif, kelemahan otot, kelelahan, tremor.

6. Sistem integumen
Berkeringat yang berlebihan, kulit lembab, merah hangat, tidak toleran panas, keadaan rambut lurus, lembut, halus dan mungkin terjadi kerontokan rambut.

7. Sistem endokrin
Biasanya terjadi pembesaran kelenjar tiroid.

8. Sistem saraf
Meningkatnya refleks tendon dalam, tremor halus, gugup gelisah, emosi tidak stabil seperti kecemasan, curiga tegang dan emosional.

9. Sistem reproduksi
Amenorahea, anovulasi, mens tidak teratur, menurunnya libido, impoten.

10. Eksoftalmus
Yaitu keadaan dimana bola mata menonjol ke depan seperti mau keluar. Eksoftalmus terjadi karena adanya penimbunan karbohidrat kompleks yang menahan air dibelakang mata. Retensi cairan ini mendorong bola mata kedepan sehingga bola mata nampak menonjol keluar rongga orbita. Pada keadaan ini dapat terjadi kesulitan dalam menutup mata secara sempurna sehingga mata menjadi kering, iritasi atau kelainan kornea.

Pathway Hipertiroid

Beberapa Penyakit Yang Menyebabkan Hipertiroid

Beberapa Penyakit Yang Menyebabkan Hipertiroid
Hipertiroidisme, suatu kondisi di mana terdapat kelebihan produksi hormon tiroid, kondisi ini disebabkan oleh peningkatan fungsi tiroid dengan alasan apapun. Kondisi ini dapat menyebabkan tirotoksikosis, sindrom klinis yang terjadi merupakan akibat dari peningkatan hormon tiroid yang beredar di jaringan yang terkena. (Greenspan, 2004).

Hipertiroidisme adalah keadaan tirotoksikosis sebagai akibat dari produksi tiroid, yang merupakan akibat dari fungsi tiroid yang berlebihan. Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan di dalam darah.

Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.

Krisis tiroid merupakan suatu keadaan klinis hipertiroidisme yang paling berat mengancam jiwa, umumnya keadaan ini timbul pada pasien dengan dasar penyakit Graves atau Struma multinodular toksik, dan berhubungan dengan faktor pencetus: infeksi, operasi, trauma, zat kontras beriodium, hipoglikemia, partus, stress emosi, penghentian obat anti tiroid, ketoasidosis diabetikum, tromboemboli paru, penyakit serebrovaskular/strok, palpasi tiroid terlalu kuat.

Beberapa Penyakit Yang Menyebabkan Hipertiroid yaitu :

1. Penyakit Graves
Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang oberaktif dan merupakan penyebab hipertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini biasanya turunan. Wanita 5 kali lebih sering daripada pria. Di duga penyebabnya adalah penyakit autonoium, dimana antibodi yang ditemukan dalam peredaran darah yaitu tyroid stimulating.
Immunogirobulin (TSI antibodies), Thyroid peroksidase antibodies (TPO) dan TSH receptor antibodies (TRAB). Pencetus kelainan ini adalah stres, merokok, radiasi, kelainan mata dan kulit, penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasir di mata, mata dapat menonjol keluar hingga double vision. Penyakit mata ini sering berjalan sendiri dan tidak tergantung pada tinggi rendahnya hormon teorid. Gangguan kulit menyebabkan kulit jadi merah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat banyak.

2. Toxic Nodular Goiter
Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa satu atau banyak. Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itu tidak terkontrol oleh TSH sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.

3. Minum obat Hormon Tiroid berlebihan
Keadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrol ke dokter yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat tiroid, ada pula orang yang minum hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga timbul efek samping.

4. Produksi TSH yang Abnormal
Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehingga merangsang tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak.

5. Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)
Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut tiroiditis pasca persalinan, dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiorid, 2-3 bulan kemudian keluar gejala hpotiroid.

6. Konsumsi Yoidum Berlebihan
Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanya timbul apabila sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid.