Kamis, 08 Oktober 2015

Reumatoid Artritis - Diagnosa Keperawatan dan Intervensi (NANDA NOC NIC)


DIAGNOSA KEPERAWATAN

Berdasarkan tanda dan gejala yang dialami oleh pasien dengan artritis ditambah dengan adanya data dari pemeriksaan diagnostik, maka diagnosa keperawatan yang sering muncul yaitu:
  1. Gangguan body image berhubungan dengan perubahan penampilan tubuh, sendi, bengkok, deformitas.
  2. Nyeri berhubungan dengan perubahan patologis oleh artritis rhematoid.
  3. Risiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot, rasa nyeri.
  4. Intoleransi aktifitas sehari-hari berhubungan dengan terbatasnya gerakan.


INTERVENSI

NANDA NOC NIC

1. Gangguan body image berhubungan dengan perubahan penampilan tubuh, sendi, bengkok, deformitas.P.197

Domain 6 : Persepsi/Kognitif

Kelas 3 : Citra Tubuh

Defenisi : Kebingungan tentang gambaran mental fisik pribadi

Batasan karakteristik :
  • Prilaku menghindar akibat kehilangan salah satu organ tubuh.
  • Respon non verbal akibat perubahan actual tubuh.
  • Respon non verbal terhadap penerimaan perubahan tubuh.
  • Kehilangan organ tubuh.
  • Tidak mau melihat bagian tubuh.
  • Tidak mau menyentuh bagian tubuh.

NOC 1

Citra Tubuh p. 123

Defenisi: Persepsi positif terhadap penampilan dan fungsi pribadi tubuh

Indicator:
  • Gambaran internal tubuh
  • Keseimbangan antara realita, ideal dan penampilan tubuh
  • Kepuasan penmapilan tubuh
  • Pengaturan penampilan fisik tubuh
  • Pengaturan perubahan fungsi tubuh

NIC 1

Perbaikan Citra Tubuh : 145

Defenisi : Peningkatan persepsi sadar dan ketidaksadarn dan sikap ke depan terhadap tubuhnya

Aktivitas:
  • Menentukan dugaan citra tubuh pasien, sesuai dengan perkembangannya
  • Membantu pasien untuk mendiskusikan perubahan yang terjadi akibat penyakit dan pembedahan
  • Membantu pasien memelihara perubahan tubuh
  • Membantu pasien untuk membedakan penampilan fisik dari perasaan yang beharga
  • Membantu pasien untuk menentukan akibat dari persepsi yang sama penampilan tubuh.
  • Monitoring pandangan diri secara berkala
  • Monitoring apakah pasien melihat perubahan pada bagian tubuh
  • Montoring pernyataan tentang persepsi identitas diri sehubungan denagn bagian tubuh dan berat badan
  • Menentukan apakah perubahan citra tubuh berkontribusi dalam isolasi social
  • Membantu pasien dalam mengidentifikasi penampilan yang akan meningkat

2. Nyeri berhubungan dengan perubahan patologis oleh artritis rhematoid.

Domain 12 : Kenyamanan

Kelas 1 : Kenyamanan Fisik

Defenisi : Ketidaknyamanan sensori dan ekspresi emosional akibat gangguan jaringan actual dan potensial dan dideskribsikan dengan dengan sustu gangguan (IASP) ; serangan mendadak atau lambat dari berbagai intensitas dari yang ringan hingga hebat , konstan atau berulang tanpa antisipasi atau prediksi terakhir dan waktunya >6 bulan.

Batasan karakteristik :
  • Anorexia
  • Perubahan pola tidur
  • Fatigue
  • Gangguan interaksi social
  • Ekspresi verbal tentang nyeri

NOC 1

Control nyeri p. 326

Defenisi: perilaku individu dalam mengontrol nyeri.

Indicator:
  • Mengakui factor penyebab.
  • Mengetahui nyeri.
  • Menggunakan obat analgesic.
  • Menjelaskan gejala nyeri.
  • Melaporkan control nyeri yang telah dilakukan.

NOC 2

Level nyeri p. 328

Defenisi :

Indicator :
  • Ekspresi nyeri
  • Frekuensi nyeri
  • Ekspresi wajah terhadap nyeri

NIC

Pain management (Manajemen nyeri) p. 412

Aktivitas:
  • Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan factor presipitasi
  • Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
  • Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
  • Kaji budaya yang mempengaruhi respion nyeri
  • Determinasi akibat nyeri terhadap kualitas hidup
  • Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
  • Control ruangan yang dapat mempengaruhi nyeri
  • Kurangi factor presipitasi nyeri
  • Pilih dan lakukan penanganan nyeri
  • Ajarkan pasien untuk memonitor nyeri
  • Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
  • Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
  • Evaluasi keefektifan control nyeri
  • Tingkatkan istirahat
  • Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

3. Risiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot, rasa nyeri.

NOC :

Perilaku Aman: Mencegah Jatuh dengan indikator
  • Menghindari jatuh dan terpeleset di lantai
  • Menggunakan tongkat
  • Menjauhkan bahaya yang bisa menyebabkan jatuh
  • Memakai alas kaki yang tidak mudah slip
  • Mengatur tinggi tempat tidur
  • Menggunakan alat Bantu penglihatan

NIC :

1. Manajemen Lingkungan
  • ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
  • identifilasi kebutuhan rasa aman bagi pasien berdasarkan tingkat fungsi fisik dan kognitif dan riwayat perilaku masa lalu
  • jauhkan lingkungan yang mengancam
  • jauhkan objek yang berbahaya dari lingkungan
  • berikan side rail
  • antarkan pasien selama aktivitas di luar rumah sakit

2. Mencegah Jatuh :
  • Kaji penyebab defisit fisik pasien
  • Kaji karakteristik lingkungan yang menyebabkan jatuh
  • Monitor gaya jalan pasien, keseimbangan, tingkat kelelahan
  • Berikan penerangan yang cukup
  • Pasang siderail tempat tidur



4. Intoleransi aktifitas sehari-hari berhubungan dengan terbatasnya gerakan.

Intoleransi aktivitas

NOC :

Self Care :

ADLs
  • Toleransi aktivitas
  • Konservasi eneergi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pasien bertoleransi terhadap aktivitas dengan Kriteria Hasil :
  • Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR
  • Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secaramandiri
  • Keseimbangan aktivitas dan istirahat
NIC :
  • Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
  • Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
  • Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
  • Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
  • Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)
  • Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
  • Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progran terapi yang tepat.
  • Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
  • Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial
  • Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
  • Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek
  • Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
  • Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang
  • Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas
  • Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas
  • Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
  • Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual

Tidak ada komentar:

Posting Komentar