DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan tanda dan gejala yang dialami oleh pasien dengan artritis ditambah dengan adanya data dari pemeriksaan diagnostik, maka diagnosa keperawatan yang sering muncul yaitu:
- Gangguan body image berhubungan dengan perubahan penampilan tubuh, sendi, bengkok, deformitas.
- Nyeri berhubungan dengan perubahan patologis oleh artritis rhematoid.
- Risiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot, rasa nyeri.
- Intoleransi aktifitas sehari-hari berhubungan dengan terbatasnya gerakan.
INTERVENSI
NANDA NOC NIC
1. Gangguan body image berhubungan dengan perubahan penampilan tubuh, sendi, bengkok, deformitas.P.197
Domain 6 : Persepsi/Kognitif
Kelas 3 : Citra Tubuh
Defenisi : Kebingungan tentang gambaran mental fisik pribadi
Batasan karakteristik :
- Prilaku menghindar akibat kehilangan salah satu organ tubuh.
- Respon non verbal akibat perubahan actual tubuh.
- Respon non verbal terhadap penerimaan perubahan tubuh.
- Kehilangan organ tubuh.
- Tidak mau melihat bagian tubuh.
- Tidak mau menyentuh bagian tubuh.
NOC 1
Citra Tubuh p. 123
Defenisi: Persepsi positif terhadap penampilan dan fungsi pribadi tubuh
Indicator:
- Gambaran internal tubuh
- Keseimbangan antara realita, ideal dan penampilan tubuh
- Kepuasan penmapilan tubuh
- Pengaturan penampilan fisik tubuh
- Pengaturan perubahan fungsi tubuh
NIC 1
Perbaikan Citra Tubuh : 145
Defenisi : Peningkatan persepsi sadar dan ketidaksadarn dan sikap ke depan terhadap tubuhnya
Aktivitas:
- Menentukan dugaan citra tubuh pasien, sesuai dengan perkembangannya
- Membantu pasien untuk mendiskusikan perubahan yang terjadi akibat penyakit dan pembedahan
- Membantu pasien memelihara perubahan tubuh
- Membantu pasien untuk membedakan penampilan fisik dari perasaan yang beharga
- Membantu pasien untuk menentukan akibat dari persepsi yang sama penampilan tubuh.
- Monitoring pandangan diri secara berkala
- Monitoring apakah pasien melihat perubahan pada bagian tubuh
- Montoring pernyataan tentang persepsi identitas diri sehubungan denagn bagian tubuh dan berat badan
- Menentukan apakah perubahan citra tubuh berkontribusi dalam isolasi social
- Membantu pasien dalam mengidentifikasi penampilan yang akan meningkat
2. Nyeri berhubungan dengan perubahan patologis oleh artritis rhematoid.
Domain 12 : Kenyamanan
Kelas 1 : Kenyamanan Fisik
Defenisi : Ketidaknyamanan sensori dan ekspresi emosional akibat gangguan jaringan actual dan potensial dan dideskribsikan dengan dengan sustu gangguan (IASP) ; serangan mendadak atau lambat dari berbagai intensitas dari yang ringan hingga hebat , konstan atau berulang tanpa antisipasi atau prediksi terakhir dan waktunya >6 bulan.
Batasan karakteristik :
- Anorexia
- Perubahan pola tidur
- Fatigue
- Gangguan interaksi social
- Ekspresi verbal tentang nyeri
NOC 1
Control nyeri p. 326
Defenisi: perilaku individu dalam mengontrol nyeri.
Indicator:
- Mengakui factor penyebab.
- Mengetahui nyeri.
- Menggunakan obat analgesic.
- Menjelaskan gejala nyeri.
- Melaporkan control nyeri yang telah dilakukan.
NOC 2
Level nyeri p. 328
Defenisi :
Indicator :
- Ekspresi nyeri
- Frekuensi nyeri
- Ekspresi wajah terhadap nyeri
NIC
Pain management (Manajemen nyeri) p. 412
Aktivitas:
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan factor presipitasi
- Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
- Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
- Kaji budaya yang mempengaruhi respion nyeri
- Determinasi akibat nyeri terhadap kualitas hidup
- Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
- Control ruangan yang dapat mempengaruhi nyeri
- Kurangi factor presipitasi nyeri
- Pilih dan lakukan penanganan nyeri
- Ajarkan pasien untuk memonitor nyeri
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Evaluasi keefektifan control nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
3. Risiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot, rasa nyeri.
NOC :
Perilaku Aman: Mencegah Jatuh dengan indikator
- Menghindari jatuh dan terpeleset di lantai
- Menggunakan tongkat
- Menjauhkan bahaya yang bisa menyebabkan jatuh
- Memakai alas kaki yang tidak mudah slip
- Mengatur tinggi tempat tidur
- Menggunakan alat Bantu penglihatan
NIC :
1. Manajemen Lingkungan
- ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
- identifilasi kebutuhan rasa aman bagi pasien berdasarkan tingkat fungsi fisik dan kognitif dan riwayat perilaku masa lalu
- jauhkan lingkungan yang mengancam
- jauhkan objek yang berbahaya dari lingkungan
- berikan side rail
- antarkan pasien selama aktivitas di luar rumah sakit
2. Mencegah Jatuh :
- Kaji penyebab defisit fisik pasien
- Kaji karakteristik lingkungan yang menyebabkan jatuh
- Monitor gaya jalan pasien, keseimbangan, tingkat kelelahan
- Berikan penerangan yang cukup
- Pasang siderail tempat tidur
4. Intoleransi aktifitas sehari-hari berhubungan dengan terbatasnya gerakan.
Intoleransi aktivitas
NOC :
Self Care :
ADLs
- Toleransi aktivitas
- Konservasi eneergi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pasien bertoleransi terhadap aktivitas dengan Kriteria Hasil :
- Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR
- Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secaramandiri
- Keseimbangan aktivitas dan istirahat
- Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
- Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
- Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
- Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
- Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)
- Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
- Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progran terapi yang tepat.
- Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
- Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial
- Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
- Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek
- Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
- Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang
- Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas
- Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas
- Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
- Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual
Tidak ada komentar:
Posting Komentar