Pengertian Tetanus
Tetanus adalah penyakit dengan tanda utama kekakuan otot (spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran. Gejala ini bukan disebabkan kuman secara langsung, tetapi sebagai dampak eksotoksin (tetanoplasmin) yang dihasilkan oleh kuman pada sinaps ganglion sambungan sumsum tulang belakang, sambungan neuro muscular (neuro muscular jungtion) dan saraf autonom. (Smarmo 2002)
Penyebab Tetanus
Spora bacterium clostridium tetani (C. Tetani). Kuman ini mengeluarkan toxin yang bersifat neurotoksik (tetanospasmin) yang menyebabkan kejang otot dan saraf perifer setempat. Termasuk bakteri gram positif. Bentuk: batang. Terdapat: di tanah, kotoran manusia dan binatang (khususnya kuda) sebagai spora, debu, instrument lain. Spora bersifat dorman dapat bertahan bertahun-tahun (lebih dari 40 tahun)
Klasifikasi Tetanus
Klasifikasi beratnya tetanus oleh albert (Sudoyo Aru, 2009):
- Derajat I (ringan): trismus (kekakuan otot mengunyah) ringan sampai sedang, spasitas general, tanpa gangguan pernafasan, tanpa spasme, sedikit atau tanpa disfagia.
- Derajat II (sedang): trismus sedang, rigiditas yang nampak jelas, spasme singkat ringan sampai sedang, gangguan pernapasan sedang RR ≥ 30x/ menit, ringan.
- Derajat III (berat): trismus berat, spastisitas generaisata, spasme reflek berkepanjangan, RR lebih atau sama dengan 40x/ menit, serangan apnea, disfagia berat, takikardia lebih atau sama dengan 120.
- Derajat IV (sangat berat): derajat tiga dengan otomik berat melibatkan sistem kardiovaskuler. Hipotensi berat dan takikardia terjadi perselingan dengan hipotensi dan bradikardia, salah satunya dapat menetap.
Tanda dan Gejala Tetanus
- Masa inkubasi clostridium tetani adalah 4-21 hari. Semakin lama masa inkubasi, maka prognosisnya semakin baik. Masa inkubasi tergantung dari jumlah bakteri, Virulensi, dan jarak tempat masuknya kuman (portd’entre) dengan SSP. Semakin dekat luka dengan SSP maka prognosisnya akan semakin serius dan semakin jelek. Misalnya, luka di telapak kaki dan leher bila sama-sama terserang basil tetanus, yang lebih baik prognosisnya adalah luka yang di kaki.
- Timbulnya gejala biasanya mendadak, di dahului dengan ketegangan otot terutama pada rahang dan leher.
- Sulit membuka mulut (trismus).
- Kaku duduk.
- Badan kaku dengan epistotonus, tungkai dalam mengalami ekstensi, lengan kuku, dan mengepal.
- Kejang tonik.
- Kesadaran biasanya tetap baik.
- Asfisia dan sianosis akibat kontraksi otot, retensi urine bahkan dapat menjadi fraktur kolumna vertebralis (pada anak) akibat kontraksi otot yang sangat kuat.
- Demam ringan (biasanya pada stadium akhir).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar