Jumat, 12 Desember 2014

Pathway Katarak

Katarak

Definisi

Katarak adalah penurunan progresif kejernihan lensa, lensa menjadi keruh, atau berwarna putih abu-abu, dan ketajaman penglihatan berkurang akibat hidrasi (penambahan cairan) pada lensa, denaturasi protein lensa atau akibat keduanya. Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan benjolan progresif ataupun dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu lama. Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut akan tetapi dapat juga akibat kelainan kongenital.


Etiologi

Penyebab pertama katarak adalah proses penuaan. Anak dapat mengalami katarak yang biasanya merupakan penyakit yang diturunkan, peradangan didalam kehamilan, keadaan ini disebut sebagai katarak congenital. Penyakit infeksi tertentu dan penyakit seperti diabetes mellitus dapat menyebabkan katarak komplikata.

Katarak dapat disebabkan oleh beberapa faktor :
  1. Fisik : Dengan keadaan fisik seseorang semakin tua (lemah) maka akan mempengaruhi keadaan lensa.
  2. Kimia : Apabila mata terkena cahaya yang mengandung bahan kimia atau akibat paparan ultraviolet matahari pada lensa mata dapat menyebabkan katarak.
  3. Usia : Dengan bertambahnya usia seseorang, maka fungsi lensa juga akan menurun dan mengakibatkan katarak.
  4. Infeksi virus masa pertumbuhan janin : Jika ibu pada saat mengandung terkena atau terserang penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus tersebut akan mempengaruhi tahap pertumbuhan janin. Misal ibu yang sedang mengandung menderita rubella.
  5. Penyakit : Meliputi penyakit diabetes dan trauma mata seperti uveitis (Andra 2013, h.64)

Klasifikasi

Berdasarkan pada usia, katarak dapat diklasifikasikan menjadi :
  1. Katarak congenital, Katarak yang sudah terlihat pada usia kurang dari 1 tahun.
  2. Katarak juvenile, Katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun
  3. Katarak senile, katarak setelah usia 50 tahun.
Berdasarkan penyebabnya, katarak dapat dibedakan menjadi :
  1. Katarak traumatika : Katarak terjadi akibat rudapaksa atau trauma baik karena trauma tumpul maupun tajam. Rudapaksa ini dapat mengakibatkan katarak pada satu mata (katarak monokular).
  2. Katarak toksika : Katarak yang terjadi akibat adanya pajanan dengan bahan kimia tertentu.
  3. Katarak komplikata : Katarak terjadi akibat gangguan sistemik seperti diabetes melitus, hipoparatiroidisme, atau akibat kelainan lokal seperti uveitis, glaukoma, proses degenerasi pada satu mata lainnya.
Berdasarkan stadium, katarak senil dapat dibedakan menjadi :
  1. Katarak insipien : Pada stadium ini, proses degenerasi belum menyerap cairan sehingga bilik mata depan memiliki kedalaman proses.
  2. Katarak imatur : Lensa mulai menyerap cairan sehingga lensa agak cembung, menyebabkan terjadinya miopia, dan iris terdorong ke depan serta bilik mata depan menjadi dangakal.
  3. Katarak matur : Proses degenerasi lanjut lensa. Pada stadium ini, terjadi kekeruhan lensa.
  4. Katarak hipermatur : Pada stadium ini, terjadi proses degenerasi lanjut lensa dan korteks lensa dapat mencair sehingga nukleus lensa tenggelam didalam koteks lensa (Anas 2011,hh.56-58).

Stadium Katarak
  1. Stadium insipien : Kekaburan dimulai pada bagian perifer lensa, lambat laun mengarah pada bagian inti lensa mata sehingga menyerupai terali besi ( roda sepeda ). Pada keadaan ini biasanya katarak stasioner.
  2. Stadium intumesen ( imatur ) : Terjadi perubahan pada lensa, dimana lensa menjadi bengkak dan menarik cairan dari jaringan sekitar. Kelainan yang nampak pada keadaan ini adalah myopia, astigmatisme, bayangan iris pada lensa terlihat.
  3. Stadium maturesen ( matur ) : Kekaburan lensa lebih padat dan lebih mudah dipisahkan dari kapsulnya, ini merupakan stadium yang tepat untuk dilakukan operasi.
  4. Stadium hipermatur : Biasanya akan ditemukan beberapa perubahan, katarak menjadi lembek, mencair atau menjadi seperti susu.

Pathway Katarak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar