Kamis, 02 Februari 2017

Gangguan Kepribadian Dependen - Pengertian, Penyebab dan Penatalaksanaan

Gangguan Kepribadian Dependen

Pengertian

Gangguan kepribadian dependen atau ketergantungan adalah suatu kecemasan tentang interaksi interpersonal, kecemasan itu bersumber dari kebutuhan dalam diri individu untuk diperhatikan oleh orang lain, daripada kekhawatiran mereka akan dikritik.

Penyebab

Gangguan kepribadian ini dimulai di awal masa dewasa. Pada dasarnya perilaku ketergantungan adalah hal yang lumrah terjadi pada masa kanak-kanak, namun demikian ketika anak tumbuh menjadi dewasa, perilaku tersebut tidak menjadi hilang. Akibatnya, perilaku ketergantungan tersebut tetap ada sampai menjelang masa dewasa yang kemudian membentuk gangguan kepribadian dependen. Faktor penyebab lainnya adalah sakit berkepanjangan dan kecemasan yang muncul dari perpisahan dengan orangtua, atau orang lain yang sangat dicintainya pada masa kanak-kanak


Tanda

Tanda-tanda gangguan kepribadian dependen, antara lain :

  • Mendorong atau membiarkan orang lain untuk mengambil sebagian besar keputusan penting bagi dirinya.
  • Meletakkan kebutuhan sendiri lebih rendah daripada kebutuhan orang lain pada siapa dia bergantung, dan kerelaan yang tidak semestinya terhadap keinginan mereka.
  • Keengganan untuk mengajukan tuntutan yang layak pada siapa dia bergantung.
  • Perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian, karena ketakutan yang dibesar-besarkan tentang ketidakmampuan mengurus diri sendiri.
  • Terpaku akan ketakutan akan ditinggalkan oleh orang yang dekat dengannya dan ditinggal agar mengurus diri sendiri.
  • Keterbatasan kemampuan untuk membuat keputusan sehari-hari tanpa mendapat nasihat yang berlebihan dan diyakinkan oleh orang lain.
  • Gambaran penyerta dapat mencakup perasaan tidak berdaya, tidak kompeten, dan kehilangan stamina.


Penatalaksanaan

Penanganan yang dapat diberikan yaitu (Kaplan & Saddock, 1997 : 265):

a. Psikoterapi. Terapi gangguan kepribadian dependen seringkali berhasil, yaitu dengan proses kognitif-behavioral, dengan menciptakan kemandirian pada pasien, melatih ketegasan dan menumbuhkan rasa percaya diri. Terapi perilaku, terapi keluarga dan terapi kelompok semuanya telah digunakan dengan keberhasilan pada banyak kasus.

b. Farmakoterapi. Pasien yang mengalami serangan panik atau memiliki tingkat kecemasan perpisahan yang tinggi mungkin tertolong oleh imipramine (Tofranil). Benzodiazepine dan obat serotonergik dapat berguna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar