Selasa, 23 Februari 2016

Penyebab, Faktor Resiko dan Gejala Stable Angina


Stable Angina

Angina adalah suatu jenis nyeri dada yang dihasilkan oleh karena berkurangnya aliran darah ke jantung. Berkurangnya aliran darah berarti jantung tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Rasa sakit seperti ini sering dipicu oleh karena aktivitas fisik atau emosional stres.

Stable Angina yang juga disebut angina pectoris adalah suatu jenis yang paling umum dari angina. Biasanya nyeri dada ini bisa dilacak berdasarkan pada apa yang Anda lakukan ketika Anda merasakan nyeri di dada. Dengan pelacakan stable angina dapat membantu Anda mengelola gejala lebih mudah.

Unstable angina adalah bentuk lain dari angina. Unstable angina ini terjadi secara tiba-tiba dan dapat memburuk dari waktu ke waktu. Dan pada akhirnya dapat menyebabkan serangan jantung.

Meskipun Stable angina kurang serius daripada Unstable angina, itu dapat menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman. Kedua jenis angina ini, biasanya merupakan tanda-tanda pada kondisi jantung Anda, jadi sangat penting untuk Anda segera memeriksakan ke dokter apabila Anda mempunyai gejala-gejala tersebut.

Stable angina terjadi pada saat jantung tidak mendapatkan oksigen. Jantung yang bekerja lebih keras ketika olahraga atau stres emosional. Faktor-faktor tertentu, seperti penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis), yang dapat mengakibatkan jantung kurang cukup menerima lebih banyak oksigen. Arteri dapat menjadi sempit pada saat plak (zat yang terbuat dari lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lainnya) menumpuk di dalam dinding arteri. Gumpalan darah juga dapat memblokir arteri dan mengurangi aliran darah yang kaya oksigen ke jantung.

Faktor-faktor resiko Stable Angina antara lain kelebihan berat badan, memiliki riwayat penyakit jantung, memiliki kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi, meiliki diabetes, rokok dan tidak berolahraga.

Rasa yang menyakitkan yang terjadi selama episode stable angina sering digambarkan sebagai tekanan yang sangat berat di tengah dada. Rasa nyeri di dada seperti dieremas atau seperti ada beban berat saat beristirahat di dada. Nyeri ini bisa menyebar dari dada ke leher, lengan, dan bahu.

Selama episode stable angina, juga mungkin merasakan sesak napas, mual, kelelahan, pusing, berkeringat banyak dan gelisah.

Gejala-gejala Stable angina cenderung bersifat sementara, yang berlangsung hingga 15 menit dalam kebanyakan kasus. Hal ini berbeda dengan Unstable angina, di mana rasa sakit dapat terus menerus dan lebih parah.

Episode stable angina bisa terjadi setiap saat sepanjang hari. Namun, mungkin juga di pagi hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar